Berita Trending Harian – Wolves masih teguh dalam pendiriannya untuk mengajukan keluhan resmi kepada UEFA terkait insiden rasisme yang menimpa pemain mereka, Hwang Hee-chan, dalam pertandingan persahabatan melawan Como. Meskipun UEFA menyatakan tidak memiliki kewenangan untuk menyelidiki kasus ini, Wolves dan Hwang tetap bertekad untuk mendapatkan keadilan.1
Kronologi Insiden Rasisme Wolves
Hwang Hee-chan menjadi sasaran pelecehan rasial dalam pertandingan persahabatan antara Wolves dan Como di Marbella, Spanyol, pada tanggal 16 Juli 2024. Insiden ini terjadi di pertengahan babak kedua, dan Hwang segera melaporkannya kepada staf pelatih dan wasit.
Akibat insiden ini, Daniel Podence, rekan setim Hwang, mendapatkan kartu merah setelah terlibat dalam keributan dengan pemain Como. Pertandingan tetap dilanjutkan dan Wolves berhasil meraih kemenangan 1-0.
Respon Wolves dan Dukungan Penuh untuk Hwang Hee-chan
Wolves menyatakan kekecewaan mereka atas insiden rasisme yang menimpa Hwang Hee-chan. Gary O’Neil, pelatih Wolves, memberikan dukungan penuh kepada Hwang dan memujinya karena tetap melanjutkan pertandingan meskipun mengalami pelecehan rasial.
Klub juga menegaskan komitmen mereka untuk melawan rasisme dan segala bentuk diskriminasi dalam sepak bola. Wolves akan bekerja sama dengan FA dan UEFA untuk menindaklanjuti insiden ini.
Bantahan dari Como dan Perbedaan Interpretasi
Klub Como membantah tuduhan rasisme terhadap pemain mereka. Mereka mengklaim bahwa pemain tersebut hanya membuat komentar kepada rekan setimnya terkait nama Hwang Hee-chan, yang sering dipanggil “Channy” oleh rekan-rekannya.
Como menyatakan bahwa komentar tersebut tidak dimaksudkan untuk merendahkan atau menghina Hwang Hee-chan. Namun, Wolves dan Hwang tetap bersikukuh bahwa komentar tersebut bersifat rasis dan tidak dapat dibenarkan.
Langkah Selanjutnya dan Kekhawatiran Terkait Kewenangan UEFA
Wolverhampton akan mengajukan keluhan resmi kepada UEFA dan FA untuk menindaklanjuti insiden ini. Namun, UEFA menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kewenangan untuk menyelidiki kasus ini karena pertandingan tersebut bukan merupakan kompetisi UEFA.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang keseriusan UEFA dalam memerangi rasisme dalam sepak bola. Jika UEFA tidak dapat menyelidiki insiden rasisme yang terjadi di luar kompetisi mereka, maka hal ini dapat menjadi celah bagi pelaku rasisme untuk beraksi tanpa konsekuensi.
Kesimpulan
Insiden rasisme yang menimpa Hwang Hee-chan merupakan pengingat bahwa diskriminasi masih menjadi masalah serius dalam sepak bola. Komitmen dan tindakan tegas dari semua pihak, termasuk UEFA, FA, klub, dan pemain, diperlukan untuk memerangi rasisme dan menciptakan lingkungan sepak bola yang aman dan inklusif bagi semua orang.
BACA JUGA : Mason Greenwood Dihadapkan dengan Reaksi Keras Fans Marseille