Berita Trending Harian – Jamie Carragher, seorang legenda Liverpool dan pundit sepak bola terkenal, baru-baru ini mengungkapkan pengalaman lucu yang dialaminya setelah kekalahan dramatis Liverpool di Liga Champions. Ia menjadi korban ‘keisengan’ seorang masinis kereta yang ternyata adalah penggemar setia Arsenal. Masinis tersebut memutar lagu tema Liga Champions melalui pengeras suara kereta, tepat setelah Liverpool tersingkir dari kompetisi elit Eropa tersebut. Carragher, yang dikenal dengan pembawaannya yang humoris, menceritakan kejadian ini dengan nada geli, meskipun kekalahan Liverpool tentu saja masih terasa pahit.1
Detail Kejadian Jamie Carragher
Insiden ini terjadi sehari setelah Liverpool dipastikan tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions. Mereka kalah dalam adu penalti melawan Paris Saint-Germain (PSG), sebuah kekalahan yang menyakitkan bagi para pendukung The Reds. Carragher, yang sedang dalam perjalanan kereta pada pagi hari setelah pertandingan, dikejutkan oleh alunan musik yang familiar. Musik tema Liga Champions yang ikonik tiba-tiba terdengar melalui sistem pengeras suara di seluruh вагоне kereta.
Awalnya, Carragher merasa bingung dan bertanya-tanya mengapa musik tersebut diputar. Ia belum pernah mendengar musik Liga Champions diputar di kereta sebelumnya. Namun, kebingungan itu segera berubah menjadi kesadaran yang lucu ketika masinis kereta mulai berbicara melalui pengeras suara.
Pengakuan Carragher
Dalam acara CBS Sports pada hari Rabu, Jamie Carragher menceritakan kejadian tersebut dengan detail. “Saya sedang di kereta pagi ini, tentu saja sedikit kecewa dengan hasil semalam. Tiba-tiba musik Liga Champions terdengar di kereta. Saya berpikir: ‘Mengapa? Saya belum pernah mendengar ini sebelumnya’,” ujarnya memulai cerita.
Kemudian, masinis kereta menambahkan ‘bumbu’ dalam ‘leluconnya’. “Lalu masinis itu mulai berkata: ‘Ketika Anda tiba di Euston, jika Anda ingin petunjuk arah ke Paris…’,” lanjut Carragher menirukan ucapan masinis tersebut. “Jadi saya berpikir: ‘Apa maksudnya ini?’” Kejadian serupa terulang ketika kereta tiba di stasiun Euston, semakin menegaskan bahwa ini bukanlah kebetulan semata.
Karena penasaran, Carragher kemudian bertanya kepada seorang petugas kereta mengenai identitas masinis tersebut. “Saya bertanya kepada petugas: ‘Di mana masinisnya?’… Ternyata dia adalah penggemar Arsenal,” ungkap Carragher. Motif masinis tersebut akhirnya terungkap: ia sengaja melakukan ‘trolling’ kepada Carragher, seorang legenda Liverpool, atas kekalahan tim kesayangannya di Liga Champions.
Carragher, yang tidak kehilangan akal, membalas ‘keisengan’ masinis tersebut dengan humor yang cerdas. “Jadi dia memasang semua itu, jadi saya berkata kepada petugas: ‘Pastikan Anda memberi tahu dia bahwa Arsenal belum memenangkan apa pun dalam 20 tahun, dan pastikan Anda memberi tahu dia bahwa saya yang mengatakan ini, dan bisakah Anda menyampaikan pesan ini, tolong?’” kata Carragher, menunjukkan bahwa ia menerima ‘trolling’ tersebut dengan santai dan membalasnya dengan candaan tentang puasa gelar Arsenal. Ia berharap pesannya tersebut sampai kepada masinis dan menjadi balasan yang setimpal.
Gambaran Besar Kekalahan Liverpool
Kekalahan Liverpool dari PSG memang menjadi pukulan telak. Sebelum pertandingan leg kedua di Anfield, Liverpool sebenarnya memiliki keunggulan agregat 1-0. Namun, PSG berhasil menyamakan kedudukan melalui gol babak pertama dari Ousmane Dembele di Anfield. Setelah bermain imbang hingga perpanjangan waktu, pertandingan harus ditentukan melalui adu penalti. Sayangnya bagi Liverpool, dua pemain mereka, Darwin Nunez dan Curtis Jones, gagal melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga PSG keluar sebagai pemenang dengan skor 4-1 dalam adu penalti. Kegagalan ini mengakhiri perjalanan Liverpool di Liga Champions musim ini di babak 16 besar.
Langkah Liverpool Selanjutnya
Meskipun tersingkir dari Liga Champions, Liverpool tidak punya banyak waktu untuk meratapi kekalahan. Tim asuhan Arne Slot ini harus segera bangkit dan mengalihkan fokus mereka ke kompetisi lain. Kesempatan untuk meraih trofi masih terbuka di Piala Carabao, di mana mereka akan menghadapi Newcastle di final di Wembley pada hari Minggu. Pertandingan final ini menjadi peluang penting bagi Liverpool untuk mengobati kekecewaan dan meraih gelar juara musim ini. Kemenangan di Piala Carabao tentu akan menjadi suntikan semangat yang berharga bagi tim dan para pendukung setia mereka.
BACA JUGA : Ketertarikan Manchester United pada Ederson dari Atalanta di Tengah Minat Juventus