Berita Trending Harian – Klub raksasa Inggris, Manchester United, kini tengah menghadapi dilema finansial signifikan jelang musim 2025/2026. Persiapan musim panas mereka terancam batal. Rencana ambisius klub untuk melakukan Manchester United Tur Pramusim jarak jauh terancam batal total. Padahal, tur ini terbukti sangat menguntungkan di musim-musim sebelumnya. Pembatalan ini berpotensi membuat klub kehilangan pendapatan komersial yang fantastis. Angka yang hilang diperkirakan mencapai $\text{£10}$ juta, sangat penting bagi kesehatan finansial The Red Devils.1
Manchester United Tur Pramusim: Sumber Pendapatan Vital Klub
Tur pramusim telah lama menjadi sumber pendapatan yang krusial bagi klub-klub elite Eropa. Manchester United, khususnya, mengandalkan perjalanan ini tidak hanya untuk persiapan teknis dan kebugaran tim, tetapi juga untuk tujuan komersial yang masif.
Sebagai contoh nyata, Manchester United Tur Pramusim musim panas sebelumnya berlangsung sangat sukses. Tur tersebut menjadi penyeimbang krusial bagi neraca keuangan klub. Mereka melakukan perjalanan jauh ke Asia dan Amerika Serikat. Kunjungan tersebut meliputi Malaysia dan Hong Kong. Selain itu, tim juga berpartisipasi dalam Premier League Summer Series di Amerika Serikat. Seluruh rangkaian tur ini berhasil mengumpulkan pendapatan komersial senilai $\text{£10}$ juta. Angka ini sangat penting. Dana tersebut membantu klub pulih dari musim yang mengecewakan karena gagal lolos ke kompetisi Eropa. Kunjungan internasional ini merupakan kesempatan emas. Klub dapat berinteraksi dengan basis penggemar global yang masif, mengikat kesepakatan sponsor baru, dan tentunya, menjual merchandise resmi.
Konflik Jadwal Piala Dunia 2026 dan Pra-musim Man United
Ancaman kerugian $\text{£10}$ juta ini muncul karena bentrokan jadwal yang sangat ketat. Bentrokan terjadi antara akhir musim kompetisi domestik dan dimulainya turnamen sepak bola terbesar di dunia. Jadwal Piala Dunia FIFA 2026 yang diselenggarakan di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat, akan dimulai pada tanggal 11 Juni.
Sementara itu, musim Premier League dijadwalkan berakhir pada 24 Mei. Ini berarti para pemain hanya memiliki jeda waktu yang sangat singkat, yaitu sekitar 18 hari, sebelum mereka harus bergabung dengan tim nasional masing-masing untuk persiapan Piala Dunia. Dalam kalender sepak bola profesional, durasi ini dinilai sangat tidak memadai.
Waktu yang mepet tersebut menyulitkan klub menyusun jadwal ideal untuk Manchester United Tur Pramusim. Tur yang sukses membutuhkan setidaknya tiga hingga empat minggu. Durasi ini mencakup perjalanan antarbenua, sesi latihan intensif, dan pertandingan persahabatan. Yang terpenting, pemain butuh masa istirahat dan pemulihan yang cukup. Pemain-pemain kunci di Piala Dunia tidak akan memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat pasca-musim. Mereka tidak bisa langsung melakukan perjalanan jauh untuk tur klub. Menjalankan tur yang panjang dan melelahkan berisiko tinggi menyebabkan cedera. Kelelahan pemain juga menjadi ancaman. Risiko ini tentu tidak ingin diambil oleh Erik ten Hag dan manajemen klub.
Dampak Jangka Panjang Pembatalan Tur Pra-musim Manchester United
Keputusan untuk membatalkan atau mempersingkat Manchester United Tur Pramusim ini memiliki implikasi yang lebih dalam, melampaui kerugian finansial £10 juta.
Dampak Komersial Jika Tur Pramusim Man United Dibatalkan
Kegagalan untuk melakukan tur jarak jauh akan menghambat strategi klub dalam mempertahankan dan memperluas daya tarik komersial di pasar-pasar kunci seperti Asia dan Amerika. Tur pramusim adalah momen langka bagi jutaan penggemar di luar Eropa untuk menyaksikan tim kesayangan mereka secara langsung, yang secara langsung berkorelasi dengan penjualan hak siar, merchandise, dan nilai sponsorship.
Prioritas Kesejahteraan Pemain di Tengah Jadwal Pra-musim yang Singkat
Meskipun merugikan secara finansial, membatalkan tur yang panjang sebenarnya merupakan keputusan yang bijak dari segi teknis dan kesejahteraan pemain. Jeda singkat 18 hari antara akhir musim dan Piala Dunia menuntut klub untuk memprioritaskan istirahat pemain. Pemain yang tampil di turnamen besar membutuhkan jeda mental dan fisik yang optimal. Klub harus memilih antara memaksimalkan pendapatan komersial dengan mengorbankan kebugaran pemain atau menerima kerugian finansial demi memastikan skuad berada dalam kondisi prima untuk musim berikutnya.
Catatan Sejarah dan Analisis Konteks
Masalah bentrokan jadwal antara turnamen internasional dan kalender klub bukanlah hal baru. Piala Dunia 2022 di Qatar, yang dipindahkan ke musim dingin, telah memaksa liga-liga Eropa untuk melakukan jeda panjang di tengah musim, mengganggu ritme kompetisi domestik. Meskipun Piala Dunia 2026 kembali ke jadwal musim panas, perubahan format dengan penambahan tim menjadi 48 telah memperpanjang durasi turnamen, secara tidak langsung memangkas waktu persiapan pramusim klub. Ini menegaskan bahwa kalender sepak bola internasional yang semakin padat terus memberikan tekanan yang tak terhindarkan pada klub-klub top.
Klub seperti Manchester United, yang memiliki sejumlah besar pemain bintang yang dipanggil timnas, akan selalu menjadi yang paling terpukul oleh jadwal turnamen internasional.
Kesimpulan dan Langkah Alternatif
Keputusan yang harus diambil Manchester United dalam menyusun jadwal pramusim mereka dihadapkan pada persimpangan antara ambisi komersial dan kebutuhan atletis. Potensi kehilangan £10 juta karena ancaman dibatalkannya Manchester United Tur Pramusim 2026 adalah pengorbanan yang mungkin harus diterima demi menjaga kebugaran dan menghindari risiko cedera bagi para pemain inti sebelum, selama, dan setelah Piala Dunia. Solusi yang mungkin diambil klub adalah dengan menggelar pramusim yang jauh lebih pendek, mungkin terbatas di Eropa, atau fokus pada kamp pelatihan tertutup tanpa melibatkan tur jarak jauh yang menghasilkan pendapatan besar.
Baca juga : https://e-linesport.com/van-dijk-tolak-madrid/