Berita Trending Harian – Hubungan Marcus Rashford dengan Manchester United berakhir dengan cara yang tidak ideal dan kini semakin jelas penyebabnya. Dalam wawancara terbaru, Direktur Olahraga Barcelona, Deco, menjelaskan bahwa tekanan Rashford MU sejak usia sangat muda memberi dampak besar pada performa, kepercayaan diri, dan hubungannya dengan manajemen. Rashford yang pernah menjadi simbol masa depan klub harus menghadapi tuntutan tinggi di tengah proses pembangunan ulang tim yang tidak kunjung stabil.1
Tekanan Rashford MU di Manchester United
Menurut Deco, Rashford memikul tanggung jawab luar biasa di usia yang seharusnya masih menjadi masa perkembangan. Sebagai lulusan akademi dan wajah kebangkitan klub, ia diharapkan terus tampil konsisten di level tertinggi. Deco menilai situasi Manchester United yang sedang dalam fase rekonstruksi menambah beban tersebut karena setiap pemain kunci otomatis mendapat sorotan lebih besar. Kondisi inilah yang membuat tekanan Rashford MU semakin berat dan mempengaruhi hubungan kerjanya dengan pelatih saat itu Ruben Amorim.
Ketegangan internal yang akhirnya muncul membuat Rashford memilih jalan keluar. Ia memutuskan hengkang sementara dengan bergabung ke Aston Villa selama enam bulan. Keputusan tersebut bukan hanya soal menit bermain tetapi lebih kepada kebutuhan untuk keluar dari tekanan yang menumpuk.
Barcelona dan Dampak Tekanan Rashford di MU terhadap Kariernya
Minat Barca dalam Konteks Kebutuhan Skuad
Deco menjelaskan bahwa Barcelona telah lama mencari pemain depan fleksibel yang dapat mengisi beberapa posisi di lini serang. Rashford memenuhi kriteria tersebut. Kecepatan, kemampuan menusuk dari sayap, serta insting mencetak gol membuatnya menjadi target ideal. Di sisi lain, keinginan Rashford untuk mencoba tantangan baru dan bermain di klub besar lain membuat proses negosiasi berjalan selaras.
Proses Transfer yang Sabar dan Rumit
Barcelona yang sedang terikat aturan financial fair play harus berhati hati. Rashford menunjukkan kesabaran tinggi dengan menunggu waktu yang tepat agar kesepakatan bisa terjadi tanpa mengganggu kestabilan klub. Akhirnya, ia resmi bergabung dengan status pinjaman. Deco menyebut sikap tersebut sebagai tanda kedewasaan seorang pemain yang pernah berada di bawah tekanan Rashford MU selama bertahun tahun.
Dampak Tekanan Terhadap Performa dan Psikologi Pemain
Kasus Rashford semakin memperjelas bagaimana ekspektasi terhadap pemain muda bisa berbalik menjadi beban berat jika tidak dikelola dengan baik. Manchester United dikenal sebagai salah satu klub terbesar di dunia sehingga setiap penurunan performa langsung menjadi pusat kritik. Rashford yang sejak remaja masuk skuad utama harus memikul label sebagai pahlawan masa depan. Hal ini memperbesar tekanan internal maupun eksternal yang mempengaruhi konsistensinya.
Barcelona melihat Rashford sebagai pemain yang masih memiliki potensi besar jika diberi lingkungan yang stabil. Perubahan suasana, gaya bermain, dan kultur klub diyakini dapat membantu Rashford mengembalikan mentalitas terbaiknya.
Kesimpulan
Tekanan berlebih di Manchester United menjadi faktor utama yang merusak hubungan Rashford dengan klub lamanya. Seperti dijelaskan Deco, tekanan Rashford MU sejak usia muda menciptakan tekanan psikologis yang sulit dihindari. Kepindahannya ke Barcelona diharapkan menjadi awal baru yang lebih stabil dan positif.
Baca juga : https://e-linesport.com/kemenangan-newcastle-di-everton/
