Suasana Dingin di Garmisch
Berita Trending Harian – Pasca kekalahan telak, suasana di Olympia-Eissport-Zentrum, arena yang difungsikan sebagai pusat media Skotlandia di Garmisch-Partenkirchen, terasa dingin. Tempat ini biasanya menjadi oase, pelarian dari keramaian – dan sekarang kekecewaan serta kemarahan – Munich. Namun, ada hal-hal yang tak bisa dihindari Steve Clarke dan pemainnya, betapapun tenteramnya lokasi tersebut.1
Misalnya, pikiran mereka sendiri. Kenyataan pahit tentang apa yang Jerman lakukan kepada mereka, dan apa yang mereka lakukan terhadap diri mereka sendiri, di Allianz Arena.
McGregor Ambil Tanggung Jawab
Tak banyak yang berminat menghadiri konferensi pers ini. Callum McGregor yang mengambil langkah maju. McGregor, pemain berpengalaman dan dihormati, terbiasa berbicara tentang kekalahan besar di Eropa setelah beberapa pengalaman bersama Celtic.
McGregor melakukan apa yang harus dia lakukan. Dia angkat tangan, meminta maaf kepada Tartan Army (suporter Skotlandia), menyebut kekalahan Jumat sebagai pengalaman yang men humbling (menyakitkan) dan meninggalkan rasa pahit.
Timnya, katanya, tidak cukup dekat untuk membuat Jerman tidak nyaman, dan tidak bisa menampilkan permainan terbaik mereka. Dia memperkirakan Swiss dan Hungaria sekarang akan mencium aroma kemenangan mudah.
Para Pemain Menceburui Kenyataan Pahit
McGregor bercerita tentang kembalinya mereka ke base camp setelah pertandingan dan kita bisa bayangkan betapa berat perjalanan yang memakan waktu sekitar satu setengah jam itu.
Dia mengungkapkan bahwa para pemain belum menelaah detail kekalahan tersebut. sesi video nanti akan menjadi siksaan. Bayangkan wajah-wajah pemain tertunduk saat rekaman pertandingan yang memalukan itu diputar.
Dalam tugas tanpa keuntungan ini, McGregor melakukan yang terbaik dan berbicara dengan jujur dan tulus, tetapi kata-kata semangatnya sulit diterima.
Keadaan Berubah
Perkemahan yang ditinggalkan dan dikunjungi kembali para pemain Skotlandia terasa berbeda. Suasananya lebih kelabu dan suram dari sebelumnya.
Tartan Army Terdiam
Besarnya kekalahan Skotlandia bahkan mampu melakukan sesuatu yang terlihat mustahil – membungkamkan Tartan Army.
Pada kedudukan 4-0 di stadion, mereka masih bernyanyi. Ketika mereka mendapat keuntungan dari gol bunuh diri yang membuat skor menjadi 4-1, dengan humor getir yang pahit, mereka menyanyikan tentang para pendukung Jerman yang tidak lagi bernyanyi.
Pada kedudukan 5-1, mereka akhirnya terdiam, seperti petinju jagoan yang akhirnya menyerah pada pukulan bertubi-tubi dari lawan yang lebih baik.
Penurunan performa Skotlandia
Kekalahan telak ini hanyalah puncak gunung es dari penurunan performa Skotlandia selama berbulan-bulan.
Permainan hambar di Munich – kurangnya agresivitas, kecerdasan permainan, dan mentalitas pemain besar dari nama-nama terbesar mereka – sangat mengejutkan.
McGregor yakin mereka bisa bangkit melawan Swiss di Cologne pada hari Rabu, tapi perkataan harus dibuktikan dengan permainan. Dan Skotlandia belum menunjukkan penampilan yang meyakinkan dalam waktu yang lama.
Banyak Masalah, Sedikit Waktu
Clarke memiliki kiper bernama Angus Gunn yang kepercayaan dirinya terlihat hilang. Bek sayap kanan Anthony Ralston yang tampak tertekan di Munich.
Pemain tengah yang sama sekali kalah duel oleh pemain lawan. Dan lini serang yang terlihat tumpul. Ada banyak masalah yang harus dipecahkan Clarke dan waktunya sangat sedikit. “Teruslah percaya,” kata Clarke pada hari Jumat, lebih karena harapan daripada ekspektasi.
Harapan yang Suram: Mampukah Skotlandia Bangkit?
Para komentator melihat kekalahan Skotlandia dari Jerman sebagai titik kulminasi dari penurunan performa yang sudah berlangsung lama. Banyak pihak meragukan optimisme McGregor bisa membawa timnya kembali ke jalur kemenangan.
Tanda-Tanda Penurunan
Performa buruk di Munich, dengan kurangnya agresivitas, kecerdasan permainan, dan mentalitas pemain besar, dilihat sebagai bukti nyata kemunduran Skotlandia. Para pengamat melihat penurunan ini sudah terjadi sejak September lalu.
Statistik yang Mengkhawatirkan
Skotlandia hanya memenangkan satu dari 10 pertandingan terakhir mereka, dengan produktivitas gol yang rendah dan kebobolan yang tinggi. Bahkan pertandingan persahabatan yang seharusnya menjadi ajang eksperimen, berakhir dengan performa yang tidak meyakinkan.
Clarke dalam Tekanan
Pelatih Steve Clarke kini berada dalam tekanan besar. Keputusannya dalam pemilihan pemain dan strategi dipertanyakan. Beberapa pemain kunci seperti kiper Angus Gunn dan bek sayap Anthony Ralston terlihat kehilangan kepercayaan diri. Skotlandia juga akan kehilangan bek tengah Ryan Porteous karena akumulasi kartu merah.
Tantangan Berat Lawan Swiss
Skotlandia akan menghadapi Swiss di Cologne pada hari Rabu. Kemenangan menjadi harga mutlak untuk menjaga asa lolos dari babak grup. Namun, melihat performa buruk belakangan ini, kemenangan atas Swiss terlihat sebagai tantangan yang berat.
Waktu yang Krusial
Skotlandia memiliki sedikit waktu untuk memperbaiki kesalahan mereka. Akankah Clarke bisa menemukan solusi tepat untuk mengatasi berbagai masalah yang ada?
Pertandingan melawan Swiss nanti akan menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut. Para pendukung Skotlandia berharap tim mereka bisa bangkit dan meraih hasil positif. Namun, melihat kenyataan pahit di lapangan, harapan tersebut terlihat suram.
BACA JUGA : Polandia Tanpa Lewandowski Hadapi Belanda di Pembuka Euro