Berita Trending Harian – Gelandang senior Everton, Abdoulaye Doucoure, telah mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan klub. Ketika kontraknya berakhir pada akhir musim ini. Pemain asal Mali berusia 32 tahun ini telah mencatatkan 165 penampilan yang mengesankan untuk The Toffees. Sejak bergabung dari Watford dengan biaya £20 juta pada September 2020. Selama masa baktinya di Goodison Park, Doucoure telah menyumbangkan 21 gol. Termasuk gol kemenangan yang tak terlupakan dalam laga krusial 1-0 atas Bournemouth di hari terakhir musim 2022-23. Yang memastikan klub terhindar dari degradasi. Momen tersebut menjadi salah satu puncak kariernya bersama Everton dan akan selalu dikenang oleh para penggemar.1
Kepergian Doucoure menambah daftar pemain yang akan meninggalkan klub musim panas ini. Ia akan bergabung dengan gelandang veteran Ashley Young, serta penjaga gawang Asmir Begovic dan Joao Virginia. Juga akan berpisah dengan klub. Selain itu, beberapa nama penting lainnya seperti penyerang Dominic Calvert-Lewin, gelandang Idrissa Gueye, dan bek Michael Keane. Serta Seamus Coleman juga akan habis kontrak pada musim panas ini. Perubahan besar dalam skuad Everton ini menunjukkan adanya perombakan signifikan yang akan dilakukan klub untuk menghadapi musim depan.
Pesan Perpisahan Penuh Haru dari Doucoure untuk Para Evertonian
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosialnya, Doucoure menyampaikan pesan perpisahan. Yang menyentuh hati kepada para penggemar Everton yang dikenal sebagai “Evertonians”. “Hai Evertonians – saya hanya ingin berbagi pesan ini dengan Anda bahwa saya akan meninggalkan klub sepak bola ini pada akhir musim.” ujarnya memulai pesan. “Setelah lima tahun yang luar biasa, waktu saya di Everton telah berakhir.”
Doucoure mengungkapkan betapa besar arti Everton baginya. Ia mengakui bahwa lima tahun terakhir di klub memang penuh dengan tantangan, namun ia akan selalu mengenang waktunya di sana sebagai sebuah impian, yaitu bisa bermain untuk Everton Football Club. “Tentu saja saya sedih meninggalkan klub ini, tetapi saya pikir sudah waktunya bagi saya untuk memulai babak baru dan juga bagi klub ini, dan saya akan selalu berterima kasih atas apa yang telah dilakukan klub untuk saya,” tambahnya, menunjukkan rasa terima kasih yang mendalam.
Mengenang momen terbaiknya, Doucoure tidak ragu menyebutkan gol penentu yang ia cetak melawan Bournemouth. “Memori terbaik saya, saya akan katakan itu adalah gol yang saya cetak melawan Bournemouth untuk menjaga klub tetap di Premier League. Saya pikir ini adalah sesuatu yang akan selalu saya banggakan. Itu adalah momen yang luar biasa bagi saya dan keluarga saya, dan juga bagi klub,” kenangnya dengan penuh kebanggaan. Gol tersebut bukan hanya sekadar gol biasa, melainkan simbol perjuangan dan penyelamat bagi Everton di musim yang sulit.
Doucoure juga menyampaikan rasa rindunya kepada para penggemar dan klub. Pernyataan ini menunjukkan dedikasi dan komitmennya yang tinggi selama berseragam biru.
Momen Perpisahan di Goodison Park dan Harapan untuk Masa Depan
Gelandang ini tampak sangat emosional ketika digantikan di babak kedua pertandingan terakhir Everton di Goodison Park, yaitu kemenangan 2-0 atas Southampton pada hari Minggu. Goodison Park, stadion bersejarah yang telah menjadi rumah bagi Everton selama bertahun-tahun, akan segera ditinggalkan. The Toffees akan melakukan perjalanan ke Newcastle untuk pertandingan terakhir mereka musim ini pada Minggu ini (pukul 22.00 WIB) sebelum pindah ke stadion baru mereka, Hill Dickinson Stadium di Bramley-Moore Dock.
Doucoure juga menyampaikan harapan terbaiknya untuk klub di masa depan. “Saya memberikan segalanya untuk memenangkan pertandingan sebanyak mungkin, dan saya hanya akan merindukan tempat ini, dan saya mendoakan yang terbaik bagi mereka di stadion baru,” pungkasnya. “Everton akan selalu menjadi bagian dari hidup saya sekarang. Saya akan selamanya menjadi seorang Blue. Saya akan selalu mendukung Everton dan saya berharap mereka akan memiliki masa depan yang cerah.” Kata-kata ini menegaskan bahwa ikatan Doucoure dengan Everton akan tetap terjalin erat meskipun ia telah meninggalkan klub. Kepergiannya menandai akhir dari satu babak penting dalam sejarah Everton, sekaligus membuka lembaran baru bagi sang pemain dan klub.