Mengapa Chelsea Berhasil Memenangkan Perburuan Liam Delap
Berita Trending Harian – Perburuan talenta muda di dunia sepak bola modern seringkali melibatkan persaingan sengit antar klub klub besar. Dan kasus Liam Delap adalah contoh sempurna dari dinamika ini. Penyerang tim nasional Inggris U-21 ini. Yang memiliki klausul rilis sebesar £30 juta setelah Ipswich terdegradasi dari Premier League, menjadi incaran banyak tim papan atas. Namun, pada akhirnya, Chelsea lah yang berhasil memenangkan persaingan untuk mendapatkan tanda tangannya. Kemenangan Chelsea dalam perburuan ini tidak terjadi begitu saja. Melainkan didasari oleh kombinasi beberapa faktor kunci yang sangat menarik bagi sang pemain muda. Tiga alasan utama yang diyakini sangat membantu Chelsea mengungguli para pesaingnya adalah kepastian bermain di Liga Champions. Kesempatan untuk berkolaborasi di lapangan dengan bintang muda Cole Palmer, serta daya tarik untuk menjadi bagian dari skuad termuda di Premier League. Ketiga elemen ini secara kolektif membentuk tawaran yang tak tertandingi bagi Liam Delap, menempatkan Chelsea di posisi terdepan.1
Klub klub lain seperti Manchester United, Everton, Nottingham Forest, dan Newcastle semuanya menunjukkan minat yang sangat kuat terhadap Delap. Nama nama besar ini mencerminkan betapa tingginya nilai dan potensi yang dimiliki oleh penyerang berusia 22 tahun ini di pasar transfer. Manchester City, klub lamanya yang telah menjual Delap seharga £20 juta pada musim panas sebelumnya. Bahkan memiliki opsi pembelian kembali, namun mereka memilih untuk tidak mengaktifkannya. Hal ini membuka peluang bagi klub lain untuk masuk dalam persaingan. Pada awal bulan ini, Ipswich secara resmi memberikan izin kepada Delap untuk berbicara dengan beberapa klub yang berminat. Sebuah langkah penting yang memungkinkan proses negosiasi berjalan lebih lanjut.
Jaringan Kuat Chelsea dan Daya Tarik Internal Klub
Kepindahan Liam Delap ke Chelsea bukan hanya sekadar transfer pemain. Melainkan juga cerminan dari jaringan dan strategi rekrutmen yang kuat yang dimiliki klub London Barat tersebut. Delap telah menjadi target utama bagi Chelsea sepanjang musim ini, menunjukkan betapa manajemen klub sangat menginginkan kehadirannya di Stamford Bridge. Ditelusuri, co-owner klub, Behdad Eghbali, bahkan secara pribadi bertemu dengan David Manasseh, agen utama sang pemain, di Dubai. Pertemuan ini menunjukkan tingkat komitmen dan keseriusan Chelsea dalam mengejar Delap, dengan melibatkan petinggi klub secara langsung dalam proses negosiasi. Eghbali bahkan secara terbuka mengungkapkan kekagumannya terhadap sang pemain kepada para penggemar Chelsea di Wroclaw, sebelum final Conference League. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya Delap dalam rencana jangka panjang klub.
Pelatih kepala Chelsea, Enzo Maresca, juga secara langsung melakukan pendekatan pribadi kepada Delap. Maresca secara khusus mempresentasikan visinya dan bagaimana Delap akan cocok dalam sistem permainannya, sebuah langkah yang juga dilakukan oleh setidaknya satu manajer lain dari klub pesaing dalam pembicaraan tatap muka. Pertemuan ini terjadi setelah Ipswich memberikan izin resmi kepada Delap untuk berinteraksi dengan klub klub peminat. Dari pembicaraan tersebut, Delap sangat terkesan dengan gaya permainan yang diusung Chelsea dan merasa bahwa klub tersebut akan menjadi tempat yang sangat cocok untuk mengembangkan karirnya. Filosofi Maresca yang berorientasi pada penguasaan bola dan menyerang, sejalan dengan gaya bermain Delap.
Dampak Transfer Delap dan Langkah Selanjutnya Manchester United
Seperti yang sering terjadi dalam situasi transfer pemain berprofil tinggi, Manchester United, meskipun kehilangan target utama, dapat menarik sisi positif dari kegagalan ini. Pada awal pekan lalu, pihak Manchester United merasakan bahwa perburuan Delap sudah mencapai titik akhir, dan persaingan hanya tersisa antara mereka dan Chelsea. Kini, dengan keputusan Delap yang memilih Chelsea, mereka secara resmi mengetahui bahwa mereka telah kalah dalam persaingan tersebut.
Sisi positifnya adalah, dengan keputusan yang sudah dibuat, mereka dapat segera beralih dan fokus pada target lain. Situasi ini sangat kontras dengan pengalaman mereka pada tahun 2022. Saat itu, manajer Erik ten Hag menunda selama berbulan bulan dalam upaya yang sia sia untuk merekrut Frenkie de Jong. Penundaan itu mengakibatkan kepanikan di akhir jendela transfer, yang berujung pada pengeluaran £150 juta untuk Casemiro dan Antony, transfer yang belum sepenuhnya membuahkan hasil optimal. Belajar dari kesalahan tersebut, kegagalan mendapatkan Delap kali ini justru bisa menjadi pemicu bagi United untuk bergerak lebih cepat dan efisien dalam jendela transfer.
Namun, kegagalan ini juga memunculkan pertanyaan yang sangat relevan dan mendesak: siapa target berikutnya? Liam Delap sangat cocok dengan kriteria pemain muda yang sedang berkembang dan memiliki motivasi tinggi, dengan potensi besar untuk mencapai standar tinggi, dan yang terpenting, ia datang dengan biaya yang sudah ditetapkan. Rasmus Hojlund, yang usianya hanya empat hari lebih muda dari Delap, memenuhi kriteria yang sama, kecuali pada bagian biaya transfer yang ditetapkan. Sayangnya, performa Hojlund belum sepenuhnya memuaskan harapan, menimbulkan kekhawatiran tentang posisi penyerang utama di klub.
Minat Klub Lain dan Daya Tarik Liga Champions
Selain Manchester United, Newcastle, Nottingham Forest, dan Everton juga menunjukkan minat yang kuat terhadap Liam Delap. Ini menunjukkan betapa tingginya apresiasi klub klub Premier League terhadap bakat dan potensi yang dimiliki oleh sang penyerang muda. Khususnya, presentasi yang diberikan oleh Everton dan manajer mereka, David Moyes, dilaporkan meninggalkan kesan positif pada Delap. Moyes, yang dikenal dengan kemampuannya mengembangkan pemain muda, mungkin telah menawarkan peran dan prospek yang menarik. Namun, meskipun presentasi mereka baik, Everton selalu menyadari bahwa mereka berada dalam posisi underdog dalam persaingan ini, terutama jika dibandingkan dengan klub klub yang menawarkan panggung Liga Champions.
Sebelum pertandingan kedua dari belakang musim melawan Ipswich di Goodison Park, David Moyes secara terbuka menyatakan minatnya. “Kami pasti akan tertarik jika dia tertarik pada kami,” kata Moyes, menunjukkan keinginan klubnya untuk mendapatkan Delap. Setelah pertandingan tersebut, para penggemar Everton melakukan yang terbaik untuk membujuk Delap agar bergabung dengan mereka di Stadion Hill Dickinson yang baru. Hal ini terjadi meskipun Delap sempat menerima sambutan yang tidak bersahabat dari penggemar lawan, menyusul insiden perselisihan dengan Jake O’Brien dan Jarrad Branthwaite di lapangan.
Para pendukung Everton bahkan mendorong Delap untuk pindah ke Merseyside saat ia mengunjungi 37 Goodison Road, sebuah rumah di seberang stadion yang memiliki dinding bertanda tangan para pesepak bola. Aksi ini menunjukkan antusiasme besar dari basis penggemar Everton untuk menyambut Delap. Namun, pada akhirnya, daya pikat bermain di Liga Champions terbukti menjadi faktor yang tidak dapat ditolak. Kesempatan untuk berkompetisi di turnamen klub paling prestisius di Eropa adalah mimpi bagi banyak pemain, dan inilah yang membuat Delap akhirnya menjatuhkan pilihan pada Chelsea. Keputusan ini menggarisbawahi betapa pentingnya kompetisi Eropa dalam menarik talenta talenta terbaik di dunia sepak bola.
Baca juga Dortmund Optimis Dapatkan Jobe Bellingham: Jejak Sang Adik Menuju Kejayaan