Penutup Musim Sempurna: Barcelona Rayakan Treble Domestik
Berita Trending Harian – Juara La Liga, Barcelona, berhasil menutup musim kompetisi domestik mereka dengan cara yang paling sempurna. Meraih kemenangan meyakinkan saat bertandang ke markas Athletic Club. Laga ini bukan sekadar pertandingan penutup, melainkan sebuah perayaan atas musim yang luar biasa. Di mana tim asuhan Hansi Flick berhasil mengukuhkan dominasi mereka dengan meraih treble domestik. Yang terdiri dari gelar La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Setelah mengamankan gelar liga ke-28 mereka dengan sisa dua pertandingan. Blaugrana tampil dengan semangat tinggi, menunjukkan mengapa mereka layak menjadi juara. Kemenangan ini sekaligus menandai pencapaian gol ke-100 mereka di ajang liga musim ini, sebuah indikator betapa produktifnya lini serang mereka.1
Performa Mengagumkan Robert Lewandowski dan Sejarah Baru di Musim Perdana Flick
Magis Lewandowski dan Gol Ke-100 Barcelona
Penyerang andalan Barcelona, Robert Lewandowski, kembali menjadi bintang lapangan dengan mencetak dua gol yang brilian. Gol pembuka terjadi pada menit ke-14, di mana Lewandowski dengan cerdik melepaskan chip melewati penjaga gawang tuan rumah, Unai Simon. Gol ini tidak hanya membawa Barcelona unggul, tetapi juga menjadi penanda gol ke-100 mereka di kampanye liga yang impresif. Hanya berselang tiga menit kemudian, Lewandowski kembali menunjukkan insting predatornya. Ia datang tepat waktu di tiang jauh untuk menyundul bola masuk ke gawang setelah menerima umpan corner yang melengkung indah dari Raphinha. Kedua gol tersebut menambah pundi-pundi gol Lewandowski menjadi 27 di liga, dan total 40 gol di semua kompetisi musim ini, menegaskan statusnya sebagai salah satu penyerang paling mematikan di dunia.
Kemenangan Barcelona semakin dipertegas oleh gol penalti dari pemain pengganti, Dani Olmo, di menit keempat waktu tambahan babak kedua. Gol ini menyegel kemenangan nyaman bagi Blaugrana, membuat mereka mengakhiri kampanye liga dengan total 88 poin dari 28 kemenangan dan empat hasil imbang. Raihan poin ini menempatkan mereka empat poin di atas rival abadi, Real Madrid, menunjukkan konsistensi yang luar biasa sepanjang musim. Pencapaian treble domestik ini menjadi bukti keberhasilan Hansi Flick yang baru menjalani musim pertamanya sebagai pelatih Barcelona. Kedatangannya membawa angin segar dan filosofi permainan yang efektif, langsung membuahkan hasil berupa tiga trofi bergengsi di kompetisi domestik.
Kegagalan Athletic Club Memanfaatkan Peluang
Meskipun Barcelona mendominasi di babak pertama, Athletic Club juga tidak sepenuhnya tanpa peluang. Tim tuan rumah sebenarnya memiliki dua kesempatan emas untuk memperkecil ketertinggalan sebelum jeda. Kedua peluang tersebut jatuh ke kaki Maroan Sannadi, yang seharusnya bisa menyelesaikannya dengan lebih baik. Striker berusia 24 tahun itu gagal mengarahkan bola ke gawang dari jarak hanya enam yard setelah menerima umpan silang dari Unai Nunez. Beberapa saat kemudian, Sannadi kembali menyia-nyiakan peluang saat ia menerima umpan terobosan dari kaptennya, Oscar de Marcos, yang saat itu sedang menjalani penampilan ke-570 dan terakhirnya untuk klub asal Bilbao tersebut. Dengan hanya menyisakan kiper tim tamu, Inaki Pena, Sannadi justru menendang melebar. Kegagalan ini terbukti sangat krusial, karena Athletic Club tidak mampu mengubah momentum dan menekan Barcelona lebih jauh.
Momen Emosional dan Penutup Laga: Perpisahan Kapten dan Gol Tambahan
Tribut untuk Sang Kapten, Oscar de Marcos
Babak kedua juga menyajikan beberapa momen menarik. Robert Lewandowski, yang hanya kalah dari Kylian Mbappe (31 gol) dalam daftar top skor La Liga musim ini, melewatkan beberapa peluang untuk mencetak hat-trick di awal babak kedua. Athletic Club sendiri sempat kembali mendekati gol ketika sundulan defensif bek tengah Barcelona, Pau Cubarsi, dari tendangan bebas Alex Berenguer, membentur mistar gawang.
Salah satu momen paling emosional dalam pertandingan adalah saat Oscar de Marcos digantikan pada menit ke-89. Kapten Athletic Club itu menerima standing ovation yang meriah dari para penonton di San Mames, sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian dan dedikasinya selama bertahun-tahun. De Marcos menyerahkan ban kapten kepada calon kapten masa depan tim, Inaki Williams, menandai berakhirnya sebuah era di Athletic Club.
Penalti Olmo Menutup Kemenangan Barca
Namun, pada akhirnya, Barcelona-lah yang memiliki kata terakhir. Di waktu tambahan, Dani Olmo berhasil mencetak gol dari titik penalti setelah ia dijatuhkan di dalam kotak terlarang oleh Yuri Berchiche. Gol ini menyempurnakan kemenangan Barcelona dan menambah poin di akhir musim. Athletic Club, yang telah mengamankan kualifikasi Liga Champions sebelum pertandingan terakhir ini, finis di posisi keempat, setara dengan Villarreal yang berada di posisi kelima dengan 70 poin. Meskipun kalah, mereka memiliki alasan untuk merayakan musim yang sukses dengan kembalinya mereka ke panggung elit Eropa.