Bayern Munich

Keluarnya Bayern dari Liga Champions Memicu Desakan untuk Cari Pelapis Harry Kane

Spread the love

Berita Trending Harian – Tersingkirnya Bayern Munich dari ajang Liga Champions baru-baru ini telah membuka mata banyak pihak mengenai kebutuhan mendesak tim akan kedalaman skuad yang lebih baik, terutama di lini depan. Desakan kuat kini datang agar Die Roten segera mencari pelapis yang mumpuni bagi penyerang utama mereka, Harry Kane. Kegagalan di panggung Eropa ini menjadi momentum krusial bagi manajemen klub untuk membuat keputusan transfer penting demi kembali bersaing di level tertinggi musim depan.1

Analisis Kegagalan Bayern Munich di Panggung Eropa

Perjalanan Bayern Munich di Liga Champions musim ini harus terhenti secara mengejutkan di babak perempat final. Mereka ditaklukkan oleh Inter Milan dalam pertandingan dua leg yang ketat. Pada pertandingan leg kedua yang berlangsung di Allianz Arena. Bayern sebenarnya sempat unggul melalui gol Harry Kane, yang menunjukkan pentingnya kehadiran sang penyerang Inggris tersebut. Namun, gol balasan dari Lautaro Martinez dan Benjamin Pavard memastikan keunggulan agregat bagi Inter. Meskipun Eric Dier sempat memperkecil ketinggalan di akhir laga. Kekalahan agregat 4-3 ini bukan hanya mengubur mimpi Bayern meraih trofi Eropa, tetapi juga mengekspos beberapa kelemahan fundamental dalam susunan tim saat ini.

Meskipun Harry Kane tampaknya akan segera mengakhiri penantian panjangnya untuk meraih trofi besar seiring dengan Bayern yang semakin dekat mengamankan gelar Bundesliga. Kinerja tim secara keseluruhan di Liga Champions menunjukkan bahwa mereka sering kali kesulitan mengejar ketertinggalan. Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kedalaman dan kualitas opsi pemain cadangan yang tersedia, terutama ketika pertandingan berjalan alot dan membutuhkan perubahan taktik atau energi baru dari bangku cadangan. Dominasi di kancah domestik tidak serta-merta mencerminkan kesiapan untuk bersaing di level elit Eropa yang sangat kompetitif.

Pandangan Pakar dan Kebutuhan Skuad

Kekecewaan mendalam atas kegagalan di Liga Champions juga dirasakan oleh para pengamat sepak bola Jerman. Kerry Hau dari Sky Germany, misalnya, memberikan pandangan tajam terkait situasi Bayern. Tanpa secara langsung mempertanyakan peran manajer Vincent Kompany. Hau dengan tegas menyatakan bahwa penguatan skuad akan sangat diperlukan di bursa transfer musim panas mendatang jika raksasa Bavaria ini ingin melangkah lebih jauh di Liga Champions musim depan. Menurutnya, tim membutuhkan sosok “pemimpin pertahanan sejati” setelah melihat duet Kim Min-jae dan Eric Dier di lini belakang terkadang terlihat kurang solid di momen-momen krusial.

Selain itu, Hau juga menekankan pentingnya mendapatkan opsi cadangan yang memadai untuk Harry Kane. Yang disebutnya sebagai “favorit lama” atau pemain kunci tim. Kebutuhan akan pelapis ini sangat jelas terlihat dalam pertandingan melawan Inter. Ketika Bayern membutuhkan gol tambahan atau perubahan di lini depan, manajer tidak memiliki alternatif penyerang tengah murni yang bisa diandalkan dari bangku cadangan. Hal ini sangat berbeda dengan situasi di musim-musim sebelumnya di mana mereka bisa mengandalkan Eric Maxim Choupo-Moting sebagai opsi rotasi atau super-sub yang efektif ketika Harry Kane membutuhkan istirahat atau tim membutuhkan strategi berbeda.

Faktor Penghambat: Cedera dan Minimnya Opsi

Absennya opsi penyerang murni dari bangku cadangan saat melawan Inter menjadi sorotan utama. Vincent Kompany terpaksa menurunkan pemain lain seperti Raphael Guerreiro, Serge Gnabry, Aleksandar Pavlovic, dan Kingsley Coman dari bangku cadangan. Meskipun para pemain ini memiliki kualitas, mereka bukanlah penyerang tengah dengan profil yang sama seperti Kane. Ketiadaan alternatif yang memiliki kemampuan mencetak gol serupa atau memberikan dimensi serangan yang berbeda sangat membatasi pilihan taktis tim di momen-momen genting.

Situasi ini diperparah dengan badai cedera yang menerpa Bayern. Mereka harus bermain tanpa beberapa pilar penting seperti Manuel Neuer, Alphonso Davies, Dayot Upamecano, dan Jamal Musiala. Absennya para pemain kunci ini tidak hanya melemahkan tim secara keseluruhan tetapi juga mengurangi jumlah opsi berkualitas yang tersedia dari bangku cadangan. Memaksa para pemain yang fit untuk bermain dalam kondisi yang kurang ideal atau memainkan peran yang bukan posisi asli mereka. Kedalaman skuad yang seharusnya menjadi kekuatan tim besar seperti Bayern ternyata tidak cukup untuk mengatasi tantangan berat di fase akhir Liga Champions. Terutama ketika menghadapi tim yang terorganisir dengan baik seperti Inter.

Langkah ke Depan untuk Kane dan Bayern Munich

Meskipun Harry Kane sempat dikaitkan dengan kepindahan kembali ke Liga Inggris dalam beberapa pekan terakhir. Fokus utamanya saat ini adalah membantu Bayern mengamankan gelar Bundesliga. Dengan enam poin di puncak klasemen dan Kane yang telah berkontribusi signifikan dengan 23 gol serta tujuh assist. Gelar liga tampaknya sudah di depan mata. Namun, pelajaran dari Liga Champions musim ini jelas: untuk bersaing di level tertinggi Eropa. Bayern membutuhkan lebih dari sekadar performa gemilang dari satu atau dua pemain kunci. Mereka membutuhkan kedalaman skuad yang merata dan opsi yang beragam di setiap posisi.

Bursa transfer musim panas akan menjadi periode krusial bagi Bayern Munich. Keputusan untuk mencari pelapis bagi Harry Kane akan menjadi salah satu prioritas utama. Menemukan penyerang yang bersedia menjadi opsi cadangan untuk pemain sekaliber Kane. Namun tetap memiliki kualitas dan kemampuan untuk memberikan dampak saat dibutuhkan, bukanlah tugas yang mudah. Namun, kegagalan di Liga Champions telah menjadi bukti nyata bahwa investasi pada kedalaman skuad. Terutama di posisi vital seperti penyerang tengah dan bek sentral. Adalah keharusan jika Bayern ingin kembali menjadi penantang serius untuk gelar Liga Champions di musim-musim mendatang. Masa depan Harry Kane di Bayern akan semakin solid jika klub menunjukkan komitmen untuk membangun tim yang lebih kuat di sekelilingnya. Memastikan bahwa ia memiliki dukungan yang memadai untuk menghadapi tantangan di semua kompetisi.

BACA JUGA : Pierre-Emerick Aubameyang Kehilangan Kata-kata atas Meninggalnya Boupendza