Berita Trending Harian – Tim nasional Inggris berhasil mengamankan kemenangan tipis 1-0 atas Andorra dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Yang berlangsung di RCDE Stadium pada Sabtu, 7 Juni 2025, malam WIB. Gol tunggal The Three Lions dicetak oleh kapten mereka, Harry Kane, di babak kedua. Yang sekaligus menjadi gol internasional ke-72 bagi sang striker. Meski meraih tiga poin penting yang menjaga posisi Inggris di puncak klasemen Grup K. Suasana di ruang ganti tim tidak sepenuhnya positif. Pelatih Thomas Tuchel menunjukkan kekecewaan yang mendalam atas performa para pemainnya. Mengindikasikan bahwa kemenangan ini menyisakan banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.1
Kritik Pedas Thomas Tuchel Terhadap Performa Tim
Thomas Tuchel tidak menyembunyikan ketidakpuasannya, meskipun tim asuhannya berhasil mengamankan tiga poin dari pertandingan melawan Andorra. Menurutnya, para pemain tidak menunjukkan sikap yang tepat selama pertandingan. Inggris memang tampak kesulitan untuk mengembangkan permainan dan mendominasi jalannya laga. Tuchel secara terang-terangan menyebut bahwa para pemainnya kehilangan momentum di pertengahan pertandingan, sebuah kondisi yang sangat mengkhawatirkannya.
“Saya tidak senang dengan performa ini. Kami benar-benar kehilangan momentum dan tidak bisa mendapatkannya kembali,” kata Tuchel dengan nada kecewa. “Kami akhirnya berada di tempat yang tidak cukup baik dalam hal urgensi.” Ia menambahkan, “Kami hanya bisa mengakui bahwa ini bukan yang kami harapkan dari diri kami sendiri. Saya paling khawatir di 20 menit terakhir karena saya tidak suka sikap yang kami akhiri pertandingan. Saya tidak suka kurangnya urgensi. Ini tidak sesuai dengan kesempatan. Ini masih kualifikasi Piala Dunia.” Pernyataan ini menegaskan bahwa Tuchel tidak hanya melihat hasil akhir, tetapi juga proses dan mentalitas yang ditunjukkan oleh para pemain di lapangan. Baginya, sebuah kemenangan dalam kualifikasi Piala Dunia seharusnya diraih dengan performa yang lebih meyakinkan dan intensitas yang tinggi, bukan dengan sikap yang pasif di akhir pertandingan.
Eksperimen Lini Belakang dan Dampaknya pada Permainan Tim
Salah satu aspek yang menjadi sorotan dalam pertandingan ini adalah eksperimen yang dilakukan Thomas Tuchel pada lini belakang timnya. Ia menurunkan beberapa pemain di posisi yang tidak ideal atau bukan posisi natural mereka, yang mungkin berkontribusi pada kesulitan Inggris dalam mengembangkan permainan. Sebagai contoh, Curtis Jones ditugaskan sebagai bek kanan, sementara Reece James bermain di posisi bek kiri. Perubahan posisi ini tentu memerlukan adaptasi dan koordinasi baru, yang tampaknya belum sepenuhnya terbentuk dalam pertandingan ini.
Selain itu, Jordan Henderson menjadi pemain tertua di tim Inggris pada laga ini, menunjukkan bahwa Tuchel juga mencoba memadukan pengalaman dengan pemain-pemain muda. Di lini serang, absennya Bukayo Saka, yang hanya menjalani satu sesi latihan, membuat Tuchel memberikan kesempatan kepada Noni Madueke, Morgan Rogers, dan Cole Palmer untuk bermain mendukung Harry Kane. Meskipun upaya untuk menguji kedalaman skuad dan memberikan kesempatan kepada pemain muda adalah hal yang wajar dalam kualifikasi, performa yang kurang meyakinkan melawan tim seperti Andorra tentu akan menjadi bahan evaluasi serius bagi Thomas Tuchel dan staf pelatihnya menjelang pertandingan-pertandingan selanjutnya yang jauh lebih menantang.
Baca juga Arsenal Berpacu dengan Waktu: Mampukah Tuntaskan Transfer Martin Zubimendi?