Momen Emosional: Kembalinya Angel Di Maria ke Klub Masa Kecilnya
Berita Trending Harian – Kabar gembira menyelimuti dunia sepak bola Argentina, khususnya bagi para penggemar Rosario Central. Winger veteran Benfica, Angel Di Maria. Telah mengonfirmasi kepulangannya ke klub masa kecilnya, Rosario Central, sebuah langkah yang sangat emosional dan penuh makna. Keputusan ini datang sekitar 10 bulan setelah ancaman pembunuhan yang keji sempat memaksanya untuk membatalkan niat kepulangan yang sama sebelumnya. Bagi Di Maria, ini bukan sekadar transfer biasa, melainkan sebuah janji yang akhirnya terpenuhi. Sebuah penutup lingkaran karier yang luar biasa.1
Pemain berusia 37 tahun ini mengawali karier profesionalnya di Rosario Central pada tahun 2005. Mengukir jejak awal sebelum melanglang buana ke panggung sepak bola Eropa. Klub papan atas Argentina yang berbasis di Rosario ini secara resmi mengumumkan kepulangan sang legenda pada hari Kamis. 29 Mei 2025. “Sejarah kita bersama memiliki lebih banyak halaman untuk ditulis. Selamat datang di rumah,” demikian bunyi pernyataan klub yang menyentuh hati. Yang diunggah bersama sebuah video di platform X (sebelumnya Twitter). Pengumuman ini disambut antusias oleh para penggemar yang telah lama merindukan kehadiran Fideo di tanah kelahirannya.
Pemenang Piala Dunia 2022 bersama tim nasional Argentina ini menghabiskan dua musim yang berkesan bersama Rosario Central. Mengasah bakatnya dan membangun fondasi yang kuat sebelum akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Eropa bersama Benfica. Di sana, ia memulai petualangan gemilangnya yang membawanya melintasi beberapa klub terbesar di benua biru. Selama berkarier di Eropa. Di Maria telah tampil lebih dari 700 pertandingan yang luar biasa untuk klub-klub elite seperti Benfica, Real Madrid, Manchester United, Paris Saint-Germain, dan Juventus. Pengalaman ini telah membentuknya menjadi salah satu winger paling berprestasi dan dihormati di generasinya, dengan segudang trofi dan pencapaian individual.
Mengenang Ancaman Mengerikan: Cobaan Berat Sebelum Kepulangan
Ancaman Pembunuhan yang Menunda Mimpi
Kepulangan Angel Di Maria ke Rosario Central sebenarnya sudah nyaris terwujud pada musim panas lalu. Saat ia berstatus free agent setelah meninggalkan Juventus. Namun, rencana kepulangannya harus tertunda secara dramatis karena meningkatnya kekerasan terkait narkoba di wilayah Rosario dan serangkaian ancaman mengerikan yang ditujukan langsung kepadanya dan keluarganya. Situasi keamanan yang memburuk di kampung halamannya menjadi penghalang utama bagi mimpi Di Maria untuk mengakhiri kariernya di tempat ia memulai segalanya.
Berbicara pada bulan Juli tahun lalu, Di Maria menceritakan secara detail kengerian yang ia alami: “Ada ancaman di bisnis saudara perempuan saya, sebuah kotak berisi kepala babi dan peluru di dahi, serta sebuah catatan yang mengatakan bahwa jika saya kembali ke Central [Rosario], kepala berikutnya adalah anak perempuan saya Pia.” Pengalaman traumatis ini meninggalkan luka mendalam bagi Di Maria dan keluarganya. “Bulan-bulan itu sangat mengerikan. Kami hanya bisa duduk di sana dan menangis setiap malam karena tidak bisa mewujudkan mimpi kembali itu,” tambahnya, menggambarkan betapa beratnya cobaan yang harus mereka hadapi. Kisah ini menyoroti sisi gelap dari popularitas dan tekanan yang bisa dihadapi oleh atlet berprestasi, terutama di daerah yang rawan kejahatan. Namun, keteguhan hati Di Maria untuk tetap kembali menunjukkan ikatan emosional yang sangat kuat dengan klub dan kampung halamannya.
Perjalanan Karier Penuh Trofi: Sebuah Legenda Sepak Bola
Terlepas dari cobaan pribadi yang pahit, karier Angel Di Maria di lapangan hijau adalah sebuah catatan kesuksesan yang gemilang. Ia telah memenangkan total 30 trofi selama berkarier di Eropa, sebuah angka yang menunjukkan konsistensi dan kualitasnya di level tertinggi. Koleksi trofinya mencakup gelar liga di tiga negara berbeda (Portugal bersama Benfica, Spanyol bersama Real Madrid, dan Prancis bersama Paris Saint-Germain), serta mahkota Liga Champions pada musim 2013-2014 bersama Real Madrid—sebuah puncak karier klubnya.
Di panggung internasional, Di Maria juga menjadi pahlawan bagi Argentina. Ia adalah bagian integral dari tim yang memenangkan Piala Dunia 2022, sebuah pencapaian yang mengakhiri penantian panjang Argentina akan gelar terbesar di sepak bola. Selain itu, ia juga membantu Albiceleste meraih dua trofi Copa America, termasuk yang mengakhiri puasa gelar internasional mereka pada 2021. Kontribusi krusialnya di final-final besar, seringkali dengan gol penentu atau assist vital, telah menjadikannya salah satu pemain paling dihormati dalam sejarah sepak bola Argentina.
Menutup Babak Eropa, Membuka Lembaran Baru di Tanah Air
Periode Kedua di Benfica dan Persiapan Akhir
Di Maria kembali bergabung dengan Benfica untuk periode kedua pada tahun 2023 setelah kontraknya di Juventus berakhir. Selama periode ini, ia terus menunjukkan kelasnya, menjadi salah satu pemain kunci bagi Águias dengan gol-gol krusial dan assist brilian. Namun, petualangannya di Eropa akan segera berakhir. Ia akan meninggalkan klub Portugal tersebut setelah kampanye Piala Dunia Antarklub pada bulan Juni 2025 mendatang yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat. Turnamen ini akan menjadi panggung terakhir bagi Di Maria untuk unjuk gigi di kancah klub Eropa, sebelum ia kembali ke Rosario Central.
Keputusan Di Maria untuk kembali ke Rosario Central, meskipun dengan risiko yang sempat mengancam nyawa keluarganya, adalah bukti nyata dari kecintaannya yang mendalam terhadap klub yang membesarkannya. Ini adalah sebuah kisah tentang kesetiaan, keberanian, dan keinginan untuk mengakhiri karier di tempat di mana semuanya dimulai. Kepulangannya diharapkan tidak hanya membawa pengalaman dan kualitas di lapangan, tetapi juga inspirasi dan harapan bagi para pemain muda Rosario Central, serta kebahagiaan bagi para penggemar yang telah lama menantikan momen ini. Di Maria akan pulang sebagai legenda yang telah mencapai segalanya, namun tetap rendah hati untuk kembali ke akarnya.
Baca juga Sentuhan Jenius Cole Palmer: Bintang Penentu Kemenangan Chelsea di Liga Konferensi Eropa