Kontroversi Kartu Merah Henderson di Final Piala FA: Saatnya Menyingkirkan VAR?

Spread the love

Berita Trending Harian – Penjaga gawang Crystal Palace, Dean Henderson, menjadi sorotan utama dalam final Piala FA melawan Manchester City pada hari Sabtu. Kiper internasional Inggris itu, yang tampil gemilang dengan menepis penalti Omar Marmoush dan serangkaian penyelamatan penting lainnya, menginspirasi The Eagles meraih kemenangan 1-0 di Wembley. Namun, muncul pertanyaan krusial: seharusnya Henderson masih berada di lapangan untuk melakukan intervensi-intervensi vital tersebut?1

Insiden Kartu Merah di Luar Kotak Penalti

Sebuah momen kontroversial terjadi ketika bek City, Josko Gvardiol, mengirimkan umpan lambung jauh ke arah Erling Haaland yang berlari mengejar bola. Henderson ragu-ragu sejenak sebelum mengulurkan tangannya di luar kotak penalti untuk menghalau bola dari jangkauan striker City tersebut.

Seperti setiap keputusan lainnya, asisten wasit video (VAR) memeriksa insiden ini dan memutuskan untuk melanjutkan permainan tanpa memberikan hukuman apa pun. Penjelasan yang diberikan adalah bahwa arah lari Haaland menjadikannya peluang mencetak gol yang mungkin – tetapi tidak jelas.

Reaksi Pedas dari Wayne Rooney “Kartu Merah”

Mantan striker Manchester United, Wayne Rooney, yang menjadi komentator di BBC One, dengan tegas menyatakan bahwa itu adalah “100% kartu merah” dan menyerukan untuk “menyingkirkan VAR”.

Pertimbangan Pelanggaran ‘Peluang Mencetak Gol Jelas’

Aturan mengenai ‘meniadakan peluang mencetak gol yang jelas’ mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk:

  • Jarak antara pelanggaran dan gawang.
  • Arah permainan.
  • Kemungkinan mempertahankan atau menguasai bola.
  • Posisi dan jumlah pemain bertahan.

Dalam insiden handball Henderson, pelanggaran terjadi tepat di luar kotak penalti, dengan Henderson mendorong bola menjauh dari gawang dan menuju bendera sudut. Jika Henderson tidak menyentuh bola, Haaland berpeluang mengontrol bola dan melepaskan tembakan ke arah gawang. Namun, bek tengah Palace, Maxence Lacroix, berlari kembali untuk melakukan penjagaan.

Perlu dicatat bahwa seorang penjaga gawang yang melakukan handball di luar kotak penalti tidak secara otomatis berujung pada kartu merah. VAR hanya dapat merekomendasikan tinjauan untuk potensi kartu merah jika menilai bahwa pemain lawan telah dihilangkan peluang mencetak gol yang jelas. Dalam kasus ini, VAR memutuskan bahwa Haaland tidak kehilangan peluang mencetak gol yang jelas. Meskipun demikian, City seharusnya mendapatkan tendangan bebas di luar kotak penalti, tetapi wasit Stuart Attwell gagal memberikannya.

Reaksi Guardiola dan Rooney Pasca Pertandingan

Guardiola terlihat kesal setelah pertandingan usai, dan tampak bertukar kata dengan Henderson di lapangan. Ketika ditanya tentang konfrontasi tersebut, ia menyebutnya “bukan apa-apa”, dan menolak berkomentar lebih lanjut mengenai keputusan handball, hanya menjawab: “Tanya wasit.”

Rooney, yang memenangkan Piala FA bersama United saat mengalahkan Palace pada tahun 2016, sangat tidak percaya saat bertugas sebagai pandit BBC, dengan mengatakan: “Itu adalah kartu merah – 100% kartu merah.”

“Erling Haaland akan melewati dia dan Dean Henderson menyapu bola. Itu adalah kartu merah – bagaimana mereka bisa salah?”

Setelah mendengar penjelasan VAR, Rooney menambahkan: “Singkirkan saja VAR.”

“Mereka telah membuat kesalahan dan sekarang mereka mencoba menutupinya. Itu adalah kartu merah dan semua orang bisa melihatnya adalah kartu merah. Mengeluarkan semua omong kosong ini…”

Mantan kapten Inggris Alan Shearer menambahkan: “Dean Henderson sedikit beruntung. Aturannya adalah dia berlari menjauhi gawang, tetapi Henderson juga menghentikan peluang mencetak gol yang mungkin.”

Baca juga Rekor Buruk Manchester United & Tottenham, Siapa Lebih Siap di Bilbao?