Saga Transfer Jamie Bynoe-Gittens: Legenda Jerman Sarankan Tolak Chelsea dan Pilih Manchester United

Spread the love

Berita Trending Harian – Panggung bursa transfer musim panas kembali memanas, mempertemukan dua kekuatan finansial terbesar di Premier League. Chelsea dan Manchester United, dalam sebuah perebutan sengit. Kedua raksasa Inggris ini dilaporkan tengah mengarahkan radar mereka pada talenta muda berbakat yang bersinar di Bundesliga Gittens. Menciptakan drama persaingan yang semakin intens untuk mendapatkan tanda tangan pemain potensial.1

Ambisi Besar Chelsea di Bawah Komando Enzo Maresca

Klub asal London Barat, Chelsea, telah menunjukkan keseriusan mereka dalam membangun skuad yang kompetitif di bawah arahan manajer baru, Enzo Maresca. Aktivitas transfer mereka sudah dimulai dengan langkah signifikan, namun The Blues tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Salah satu fokus utama Maresca adalah memperkuat lini serang. Terutama di sektor sayap, dan satu nama yang mencuat sebagai target prioritas adalah Jamie Bynoe-Gittens dari Borussia Dortmund.

Misi Memulangkan Talenta yang Hilang

Ketertarikan Chelsea terhadap Bynoe-Gittens memiliki dimensi narasi yang menarik. Pemain sayap lincah ini bukanlah sosok yang sepenuhnya asing bagi lingkungan Chelsea. Ia pernah menimba ilmu di akademi Cobham milik Chelsea. Sebelum mengambil keputusan berani untuk hijrah ke Jerman dan bergabung dengan Borussia Dortmund pada tahun 2020. Keputusan tersebut terbukti tepat, karena di Signal Iduna Park, pemain yang kini berusia 20 tahu. Berhasil menembus tim utama dan telah mencatatkan lebih dari seratus penampilan. Performanya sempat meroket pada paruh pertama musim lalu, meskipun sedikit menurun menjelang akhir musim. Kini, Chelsea berambisi untuk memulangkannya ke Stamford Bridge. Bahkan dilaporkan telah melayangkan dua tawaran resmi yang sayangnya masih ditolak mentah-mentah oleh pihak Dortmund.

Sikap Teguh Borussia Dortmund dan Faktor Pelatih Baru

Borussia Dortmund dikenal sebagai klub yang pandai dalam mengembangkan dan menjual pemain dengan keuntungan besar. Mereka sadar betul akan potensi besar yang dimiliki Bynoe-Gittens. Klub raksasa Jerman tersebut dilaporkan telah memasang banderol harga yang sangat tinggi. Menuntut biaya transfer yang mendekati nilai klausul pelepasan sang pemain, yang diperkirakan mencapai angka fantastis £50,5 juta.

Peluang di Tengah Ketidakpastian Internal

Meskipun Dortmund bersikeras mempertahankan aset berharganya, situasi internal klub bisa menjadi celah bagi klub peminat. Kedatangan pelatih baru, Niko Kovac, disebut-sebut membawa perubahan filosofi permainan. Gaya kepelatihan Kovac yang menuntut kerja keras dan intensitas tinggi dari setiap pemain dianggap kurang sesuai. Dengan karakteristik permainan Bynoe-Gittens yang lebih mengandalkan kreativitas dan kecepatan. Legenda sepak bola Jerman, Dietmar Hamann, menyoroti hal ini, menyatakan bahwa peran Gittens yang sempat vital dengan sumbangan gol dan assist mulai memudar sejak perubahan di kursi kepelatihan.

Pandangan Dietmar Hamann: Manchester United Pilihan yang Lebih Tepat

Di tengah tarik-ulur antara Chelsea dan Dortmund, Dietmar Hamann, mantan gelandang Liverpool dan timnas Jerman, memberikan perspektif yang berbeda dan mengejutkan. Ia secara terbuka menyarankan agar Jamie Bynoe-Gittens mempertimbangkan untuk menolak pinangan Chelsea dan justru memilih Manchester United sebagai pelabuhan kariernya yang berikutnya.

Analisis Mendalam Sang Legenda

Menurut analisis Hamann, posisi tawar Dortmund tidak terlalu kuat karena adanya ketidakcocokan antara visi pelatih dengan gaya main sang pemain. “Saya rasa Dortmund tidak berada di posisi yang kuat karena manajer mereka (Niko Kovac) menginginkan tipe pemain pekerja keras, dan Gittens bukanlah tipe pemain seperti itu,” ujar Hamann. Ia meyakini bahwa kepergian sang pemain dari Dortmund hampir tak terelakkan, meskipun klub mungkin tidak akan mendapatkan dana sebesar yang mereka harapkan. Lebih jauh, Hamann menilai bahwa Manchester United bisa menjadi panggung yang ideal bagi Bynoe-Gittens untuk bersinar. “Chelsea punya banyak pemain di posisinya, tapi saya pikir dia bisa memberikan dampak yang sangat besar di Manchester United. Dia masih sangat muda, tapi dia adalah pemain yang menonjol dan saya pikir dia bisa menjadi pemain yang tepat untuk mereka kejar,” tegasnya.

Kebutuhan Mendesak Manchester United di Lini Sayap

Saran dari Hamann terasa sangat relevan jika melihat kondisi skuad Manchester United saat ini. Klub berjuluk Setan Merah itu tengah menghadapi krisis potensial di sektor penyerang sayap. Masa depan beberapa pemain seperti Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Antony berada dalam tanda tanya besar dan santer dikabarkan akan dilepas pada bursa transfer musim panas ini.

Bynoe-Gittens sebagai Solusi Jangka Panjang

Manajer baru United, Ruben Amorim, dilaporkan sedang aktif mencari seorang pemain sayap baru yang tidak hanya memiliki kualitas teknis mumpuni tetapi juga bisa langsung memberikan kontribusi konsisten. Profil Jamie Bynoe-Gittens sebagai pemain muda yang sudah memiliki pengalaman bermain di level tertinggi bersama Dortmund menjadikannya kandidat yang sangat menarik. Potensi kepindahannya ke Old Trafford terbuka lebar, terutama jika negosiasi Chelsea dengan Dortmund terus berjalan alot. Pada akhirnya, bola kini berada di tangan Bynoe-Gittens sendiri untuk menentukan langkah besar berikutnya dalam kariernya: kembali ke klub masa kecilnya di London atau memulai sebuah petualangan baru yang menantang di Theatre of Dreams.

Baca juga Kisah Khephren Thuram di Piala Dunia Antarklub: Ambisi Juventus, Gairah NBA, dan Masa Depan Kolo Muani