Euro 2024, Sekarang atau Tidak Sama Sekali untuk Timnas Inggris Southgate

Spread the love

Akankah Southgate Membawa Inggris Juara atau Kekecewaan Kembali Menimpa?

Berita Trending Harian – Gareth Southgate membawa Timnas Inggris ke Euro 2024 untuk menghadapi ujian berat yang akan menentukan mereka sebagai tim yang tangguh atau hanya tim ‘hampir juara’ yang tak pernah bisa melangkah lebih jauh di turnamen besar.1

Warisan Southgate: Kemajuan Dibandingkan Masa Lalu

Masa kepemimpinan Southgate, entah berakhir setelah Euro 2024 atau berlanjut, harus dilihat dari kemajuan yang diraih timnas dibandingkan masa-masa sulit sebelumnya. Southgate yang kini berusia 53 tahun, ditunjuk secara permanen sebagai pelatih kepala pada November 2016 setelah Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengalami kegagalan dengan Sam Allardyce yang hanya ditunjuk selama 67 hari dan menangani satu pertandingan.

Allardyce sendiri menggantikan Roy Hodgson yang mengundurkan diri setelah kekalahan memalukan Inggris dari Islandia di babak 16 besar Euro 2016.

sejak saat itu, Southgate telah membawa Inggris ke semifinal Piala Dunia 2018, final Euro 2020, dan perempat final Piala Dunia 2022 di Qatar.

Kekalahan memalukan dari Islandia di Wembley pada laga persahabatan jelang Euro 2024 tentu bukan persiapan ideal yang diinginkan Inggris. Islandia, yang secara mengejutkan mengalahkan Inggris di Euro 2016, kini bahkan menempati peringkat 72 dunia.

Meskipun demikian, kekalahan tersebut perlu dilihat sebagai pertandingan persahabatan dan bukan gambaran performa Inggris di turnamen sesungguhnya.

Optimisme untuk Inggris

Ada banyak alasan untuk optimis bagi Inggris. Southgate telah berhasil menciptakan suasana yang baik di dalam skuad. Para pemain kini menikmati membela Timnas Inggris tanpa merasa terbebani oleh tekanan dan ekspektasi berlebihan. Southgate juga berhasil membangun kembali citra positif Timnas Inggris di mata publik.

Pencapaian Southgate selama ini bisa dianalogikan seperti sebuah drama musikal West End berjudul “Dear England” – masalahnya, drama ini belum memiliki akhir yang bahagia, baik di atas panggung maupun di lapangan.

Namun, “Dear England” akan kembali (pentas) musim depan dengan beberapa halaman kosong di akhir naskah saat ini. Southgate dan timnya memiliki kesempatan untuk mengubah narasi menjadi kisah juara di Euro 2024.

Euro 2024: Sekarang atau Tidak Sama Sekali

Itulah sebabnya turnamen kali ini mengusung tema “sekarang atau tidak sama sekali” setelah kekecewaan di Piala Dunia, mulai dari kekalahan melawan Kroasia di 2018, Prancis di 2022, hingga (terakhir) kegagalan meraih juara di kandang sendiri saat kalah adu penalti melawan Italia di final Euro 2020.

Selain itu, ada beberapa sub-plot yang akan meramaikan perjalanan Inggris di turnamen kali ini, salah satunya adalah pertanyaan mengenai apakah Euro 2024 akan menjadi turnamen terakhir Southgate sebagai pelatih kepala.

Skuad Bertabur Bintang Inggris

Inggris datang ke Jerman dengan dibekali pemain-pemain berkelas dunia yang akan membuat iri negara lain di Euro, mulai dari kapten Harry Kane hingga pemain muda sensasional peraih gelar Liga Champions bersama Real Madrid, Jude Bellingham, dan Phil Foden dari Manchester City.

Pemilihan pemain oleh Southgate terbilang berani dan menarik di lini tengah dan serangan, dengan pemain muda Crystal Palace, Adam Wharton dan Eberechi Eze menjadi pilihan yang mencuri perhatian. Selain itu, ada nama Anthony Gordon dari Newcastle United dan Cole Palmer dari Chelsea yang menambah lebar dan kreativitas serangan Inggris.

Namun, keputusan ini berarti tidak ada tempat bagi Jack Grealish dari Manchester City dan playmaker Tottenham, James Maddison. Southgate juga akan sangat merasakan kehilangan bek Manchester United Harry Maguire yang absen karena cedera, mengingat peran pentingnya sebagai pemimpin dan sosok yang berpengalaman di lini belakang.

Inggris Punya Potensi untuk Juara

Skuad Inggris memiliki campuran pemain berpengalaman dan muda berbakat. Mereka seharusnya merasa mampu untuk menjuarai Euro 2024.

Kali ini, tidak boleh ada alasan lagi – kegagalan meraih juara akan dianggap sebagai kekecewaan besar. Mengatakannya sebagai sebuah “kegagalan” mungkin terlalu berlebihan jika, seperti yang dijadwalkan, mereka bertemu Prancis di semifinal dan harus menghadapi Kylian Mbappe dan kawan-kawan dalam performa terbaik mereka.

Beban Berat di Pundak Southgate

Pelatih kepala Inggris, Gareth Southgate, menghadapi tekanan tinggi di Euro 2024. Masa depannya sebagai pelatih bisa sangat tergantung pada hasil yang diraih timnya di Jerman.

Pencapaian Southgate dan Harapan Publik

Southgate memang telah membawa perubahan positif ke Timnas Inggris. Para pemain kini lebih bersatu dan memiliki motivasi tinggi. Namun, publik Inggris haus akan gelar juara. Pencapaian Southgate hingga saat ini, yaitu peringkat empat dalam ranking FIFA dan membawa timnya ke semifinal dan final turnamen besar, dinilai belum cukup.

Lawan Berat Menanti di Babak Gugur

Inggris berada di Grup B bersama Serbia, Denmark, dan Slovenia. Meski di atas kertas mereka diunggulkan untuk lolos dari fase grup, lawan-lawan di babak gugur akan lebih berat. Italia, Prancis, dan Spanyol menjadi tim yang berpotensi mereka hadapi di babak selanjutnya.

Inggris Mampu Juara, Mentalitas Menjadi Penentu

Para pengamat menilai Inggris memiliki skuad yang mumpuni untuk menjadi juara. Pemain seperti Kane, Bellingham, Foden, dan Pickford sudah teruji kemampuannya di level tertinggi. Namun, keberhasilan mereka akan sangat bergantung pada mentalitas tim, terutama di saat-saat krusial pertandingan.

Bisakah Southgate Membawa Perubahan?

Akankah kekecewaan di turnamen-turnamen sebelumnya membuat Inggris bangkit dan menjadi juara Euro 2024? Mampukah Southgate mengatasi tekanan dan membawa perubahan mental pada timnya? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan terjawab dalam beberapa pekan ke depan.

Masa Depan Southgate Ditentukan di Euro 2024

Euro 2024 bisa menjadi panggung terakhir bagi Southgate jika Inggris kembali gagal meraih gelar juara. Meskipun ia belum memberikan sinyal mundur, masa depannya sebagai pelatih kepala akan sangat ditentukan oleh performa timnya di Jerman. Jika Inggris tampil mengecewakan, Southgate bisa jadi akan memilih mundur atau dipecat oleh FA.

Southgate Punya Pilihan: Mundur atau Lanjut?

Jika Inggris sukses menjuarai Euro 2024, Southgate akan dihadapkan pada pilihan sulit. Akankah ia mundur dalam puncak kejayaan atau bertahan untuk membawa Inggris meraih prestasi lebih baik lagi di Piala Dunia 2026? Keputusan ini tentunya akan diambil setelah Euro 2024 usai.

Kesimpulan: Euro 2024 sebagai Penentuan Nasib Inggris dan Southgate

Euro 2024 menjadi turnamen yang sangat penting bagi Inggris dan Southgate. Para pemain memiliki kesempatan untuk mengakhiri penantian panjang gelar juara, sementara Southgate bisa mengamankan posisinya sebagai pelatih atau justru harus terdepak. Para pecinta sepak bola Inggris tentu berharap tim mereka bisa meraih hasil terbaik dan membawa pulang trofi Euro 2024.

Baca Juga : Italia Mampu Pertahankan Gelar Juara Euro?

elinesport

UPDATE BERITA BOLA & BASKET TRENDING, HARIAN . .

Related Posts

Eriksen Diragukan Tampil Lawan Jerman!

Spread the love

Spread the loveDenmark Ketar-Ketir Hadapi Jerman Tanpa Eriksen? Berita Trending Harian – Berita gembira untuk Jerman! Christian Eriksen, gelandang serang andalan Denmark, diragukan tampil dalam pertandingan babak 16 besar Euro 2024 melawan…

AC Milan Incar Pemain Muda Chelsea, Carney Chukwuemeka

Spread the love

Spread the loveAC Milan Lirik Chukwuemeka untuk Lengkapi Skuad Berita Trending Harian – AC Milan dikabarkan semakin serius untuk mendatangkan gelandang muda Chelsea, Carney Chukwuemeka. Ketertarikan Milan terhadap pemain berusia 20 tahun…

You Missed

Eriksen Diragukan Tampil Lawan Jerman!

Eriksen Diragukan Tampil Lawan Jerman!

AC Milan Incar Pemain Muda Chelsea, Carney Chukwuemeka

AC Milan Incar Pemain Muda Chelsea, Carney Chukwuemeka

Elliot Lee Kembali Berlatih di Wrexham, Pamer Foto Tanpa Baju!

Elliot Lee Kembali Berlatih di Wrexham, Pamer Foto Tanpa Baju!

Lehmann Kirim Pesan Penuh Harap ke Mantan Rekan Setim Aston Villa

Lehmann Kirim Pesan Penuh Harap ke Mantan Rekan Setim Aston Villa

Belanda Mengakui Kesalahan Usai Kekalahan Mengejutkan dari Austria

Belanda Mengakui Kesalahan Usai Kekalahan Mengejutkan dari Austria

Chelsea Rela Keluarkan £19 Juta untuk Remaja Aston Villa yang Belum Terbukti?

Chelsea Rela Keluarkan £19 Juta untuk Remaja Aston Villa yang Belum Terbukti?